Ide buku ini, tentu awalnya dari celetukan ringan Kakak Emil yang nanya "Apa itu Meninggal?"
Beberapa orangtua di luar sana, ada yang menjawab "Diambil oleh Allah..." benarkah jawaban tersebut tepat? Sedangkan otak anak masih memaknai hal2 konkret. Bukankah menjawab kayak gitu akan membuat anak merasa 'benci' pada Allah yang seolah merenggut orang yang ia sayang. Entah itu orangtuanya, keluarganya dsb.
Saat kami diskusi dengan para guru kami, tentang kapan paling tepat mengenalkan anak pada konsep "meninggal dan kematian?"
Tidak ada waktu terlalu dini atau terlalu cepat. We never know, kapan kita akan meninggal, atau anak kita meninggal.
Beberapa lalu saat anak customer sakeena, orangtua pembaca buku sakeena, orang terdekat kami yang meninggal di usia yang terbilang masih muda.
Kemudian timbul tanya, "Bagaimana ya cara memberitahukan konsep kematian ini pada anak-anak?"
Anak balita terutama. Yang hanya tahu kalau dulu orangtuanya ada dan ngajak bermain, tapi tiba-tiba dikubur misalnya.
Maka buku "Berkumpul di Jannah" ini semoga bisa memenuhi tiga komponen utama alasan orang membutuhkan sebuah produk.
NEEDS : Perlu buku ini untuk mengenalkan anak pada konsep kematian juga tujuan akhir yaitu Jannah. Menjawab pertanyaan mereka dengan hal yang KONKRET.
DREAMS : Menumbuhkan impian di setiap penghuni keluarga, dalam setiap kondisi sesulit atau sesusah apapun, dunia ini hanya sementara, tujuan akhir Jannah adalah tujuan bersama semuanya.
PAIN : Menjadi pengingat setiap penghuni rumah, bahwa tidak pernah ada yang tahu kapan jatah usia kita habis. Anak, orangtua, keluarga besar, ataupun teman. Manusia yang paling cerdas adalah yang senantiasa ingat mati.
Aamin aamin Yaa Rabbal'aalamiin...